KontraS Kehilangan Saksi

MALANG – Tujuh orang mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) yang sebelumnya memberikan keterangan kepada Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), tiba-tiba menghilang.

Menurut koordinator KontraS Surabaya, Andy Irfan Juanedy, selama ini dirinya intens menjalin komunikasi dengan para saksi meski tidak ketemu langsung, minimal lewat SMS maupun telepon. Namun belakangan mereka tidak lagi memberikan respon. “Saya telepon mereka tidak mau angkat, di SMS juga tidak mau membalas,” keluh Andy, Selasa (7/1/2014).

Sebelumnya, para saksi telah memberikan keterangan seputar kekerasan fisik saat Kemah Bakti Desa (KBD), di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kabupaten Malang. Bahkan para saksi memaparkan dengan gamplang kekerasan yang dialami Fikri Dolasmantya Surya hingga meninggal dunia. Semuanya melibatkan para senior di Jurusan Planologi ITN.

Menurut Andy, para saksi sulit dihubungi setelah diperiksa polisi dari Resor Malang sehingga diduga para mahasiswa itu kini ketakutan memberikan keterangan kepada KontraS. Padahal KontraS masih butuh keterangan mereka untuk mengungkap kekerasan serta pelecehan seksual selama KBD.

“KontraS menurunkan tim dari Surabaya memang untuk mengungkap kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami peserta KBD,” terang Andy.

Sebagai langkah nyata mengungkap pelecehan seksual, KontraS tengah menjalin komunikasi Woman Crisis Center, Universitas Brawijaya (UB) Malang yang akan memberikan perlidungan dan rasa aman kepada para korban pelecehan seksual dan memberikan pendampingan secara psikologi. Pendampingan ini penting karena paskapelecehan seksual, korban biasanya mengalami tekanan mental.

“Kami sudah siapkan pedampingan psikologi buat mereka. Harapannya mereka tidak lagi tertekan dan mau bersikap terbuka,” ucapnya.

Sebarkan !