Surabaya – Pemerintah pusat dan Jawa Timur diminta aktif menindaklanjuti deklarasi damai antara warga Sunni-Syiah di Sampang, Madura. Koordinator KontraS Surabaya, Andy Irfan Junaidi mengatakan, setelah deklarasi ini, pemerintah bisa membangun kembali kampung halaman warga Syiah yang luluh lantak karena dihancurkan kelompok intoleran.
Pemerintah bisa memulai dengan menciptakan perdamaian di tingkat tokoh agama, masyarakat serta pemerintah lokal di Sampang.
“Tentu ini sebuah kemajuan besar dalam upaya kita untuk mendorong rekonsiliasi di konflik berlatar belakang agama di Sampang. Cuma yang agak disayangkan adalah peran pemerintah yang kecil untuk mendukung upaya ini. Sampai hari ini KontraS belum melihat upaya yang serius dari pemerintah untuk memberi dukungan penuh atas inisiatif yang telah dilakukan oleh teman-teman kita di tingkat bawah,”ungkap Andy Irfan.
KontraS juga meminta pemerintah lebih serius, dalam menyelesaikan konflik-konflik lain dipicu agama dan keyakinan. Berlarutnya konflik yang menimpa jamaah Syiah Sampang setahun terakhir ini, disebabkan oleh fitnah serta provokasi pihak-pihak intoleran yang menghendaki kekerasan terus terjadi.
Kemarin, pengungsi Syiah dan warga Sunni di Sampang, Madura berdamai. Perdamaian ditandai dengan pertukaran piagam perdamaian yang ditanda tangani masing-masing warga Syiah dan Sunni. Pendamping Pengungsi Syiah, Agus Setiawan mengatakan, 30 warga Sunni dari Sampang mendatangi pengungsi warga Syiah di Rumah Susun di Sidoarjo.