Bantuan Dihentikan, Pengungsi Syiah ‘Berpuasa’

SURABAYA – Bantuan makanan dan minuman untuk pengungsi warga Syiah di GOR Sampang, Jawa Timur, dihentikan sejak awal bulan November. Akibatnya pengungsi sebagian terpaksa berpuasa.

Kebijakan itu dikecam Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya. Menurut KontraS, tindakan pemerintah dalam menghentikan pasokan bantuan makan dan minum untuk pengungsi Syiah di GOR Sampang melanggar hak asasi manusia (HAM). Minimnya anggaran dinilai bukanlah alasan yang masuk akal. Pemerintah setempat dinilai hanya tidak memiliki niat baik dalam menyelesaikan konflik Syiah.

Koordinator Badan Pekerja KontraS Surabaya, Andy Irfan menjelaskan, jika pemerintah bertindak serius dalam melakukan resolusi konflik Syiah, maka akan disusun kebijakan khusus untuk menangani masalah minimnya anggaran untuk pengungsi Syiah.

“Ini hanya masalah iitikad pemerintah menyelesaikan konflik saja, bukan masalah anggaran,” katanya, Rabu (7/11/2012).

Menurut Andy, sudah seringkali pihaknya dan elemen masyarakat sipil memberikan masukan dan evaluasi kepada pemerintah, agar lebih berkomitmen dalam menangani kasus ini dengan mengedepankan perlindungan dan keadilan bagi korban sesuai dengan prinsip hak asasi manusia (HAM) dan Konstitusi RI.

“Akan tetapi tampaknya masukan dan evaluasi tersebut tidak pernah dipertimbangkan oleh pemerintah,” terangnya.

Akibat berhentinya suplai makanan itu, pengungsi sampai-sampai memilih untuk berpuasa. Mereka berpuasa untuk berdoa kepada Allah SWT semoga pemerintah dan seluruh pihak yang selama ini menindas dan mengambil hak mereka secara dhalim segera mendapatkan petunjuk dari Allah untuk kembali bersikap adil.

Dalam konteks ini, KontraS mendesak pemerintah segera melakukan evaluasi atas tata kelola anggaran untuk pengungsi Syiah. “Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan anggaran yang dapat diaplikasi secara efektif, dan akuntabel dalam penanganan kasus sampang sehingga hak-hak korban tidak terabaikan. KontraS menilai kebijakan anggaran yang diterapkan pemerintah dalam penanganan pengungsi berpotensi mengorbankan hak-hak korban,” pungkasnya.

Puluhan pengikut Syiah terpaksa mengungsi ke GOR Sampang semenjak meletus aksi kerusuhan disertai pembakaran pemukiman warga pengikut Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Juli lalu

Sebarkan !