KontraS Minta Polisi Usut Kekerasan di Wongsorejo

Banyuwangi – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya mendesak
Kepolisian Resor Banyuwangi mengusut tuntas dugaan penyerangan terhadap petani Desa Wongsorejo oleh sekelompok orang suruhan PT Wongsorejo pada Minggu, 28 September 2014.

Kepala Biro Pemantauan dan Dokumentasi Kontras Surabaya Fatkhul Khoir mengatakan penyerangan terjadi saat warga berupaya menghadang buldoser yang hendak meratakan lahan pertanian sekitar pukul 11.30 WIB. “Akibat penyerangan itu, sepuluh petani luka memar,” kata Fatkhul melalui rilisnya, Rabu, 1 Oktober.

Sekelompok preman, kata dia, mengarahkan buldoser ke lahan petani. Mereka langsung merusak batas lahan dan juga tanaman petani, seperti kayu mindi, jati, pisang, cabai rawit, serta rumput gajah yang biasa digunakan untuk makanan ternak. Fatkhul menduga kelompok preman perusahaan itu dibekingi aparat. (Baca berita lainnya: Unjuk Rasa Hari Tani di Banyuwangi Berakhir Ricuh).

Kontras meminta polres dan pemerintah Banyuwangi memberikan jaminan keamanan bagi warga sekitar agar tidak terjadi kekerasan seperti itu lagi. “Polisi harus profesional, cepat, dan tanggap terhadap situasi serta tegas dalam menegakkan keadilan.” Konflik antara warga dan PT Wongsorejo, kata Fathkul, berawal saat diberikannya izin hak guna usaha (HGU) kebun randu seluas 603 hektare sejak 1980. Namun HGU tersebut telah berakhir pada 2012 dan akan diperpanjang. Di sisi lain, pemerintah Banyuwangi berencana membangun kawasan industri terpadu di lahan tersebut.

Namun, di kawasan kebun randu itu, ada sekitar 287 kepala keluarga yang menetap sejak 1950-an. Mereka pun meminta 220 hektare lahan sebagai permukiman dan pertanian. Permintaan petani itu ditolak. Pemerintah Banyuwangi dan PT Wongsorejo hanya bersedia memberikan lahan seluas 60 hektare.

Kepala Kepolisian Sektor Wongsorejo Ajun Komisaris Mulyono menolak berkomentar tentang kasus itu. “Silakan tanya ke humas polres,” katanya. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Bambang S.P. mengaku belum mendengar soal penyerangan terhadap petani Wongsorejo itu. “Nanti saya cari informasi lagi,” katanya. (Baca juga: Komnas HAM Selidiki Sengketa Lahan Wongsorejo)

Sebarkan !