KontraS Bujuk Keluarga Korban Pelonco Mau Otopsi

Malang – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta keluarga korban perpeloncoan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengizinkan otopsi jenazah Fikri Dolasmantya Surya. Otopsi atau bedah mayat dibutuhkan untuk memastikan penyebab kematian apakah karena kekerasan faktor lainnya.

“Otopsi paling fundamental menentukan penyebab kematian,” kata Koordinator KontraS Surabaya, Andy Irfan Junaedi, Sabtu 14 Desember 2013. Untuk itu, melalui paman Fikri, Muhammad Nurhadi, KontraS berharap keluarga mengizinkan dokter forensik mengotopsi jenasah. Nurhadi diminta memberikan penjelasan agar penuntasan kasus kekerasan yang menyebabkan kemarian Fikri semakin terang.

Sebelumnya keluarga menolak otopsi karena sesuai adat di Mataram Nusa Tenggara Barat membongkar mayat merupakan tindakan tak sopan. Sedangkan keluarga, katanya, sangat menghormati adat dan budaya setempat. Apalagi, keluarga mengaku tak tega jika jenazah dibedah.

“Pak Nurhadi sanggup membujuk orang tua Fikri,” katanya. Pekan depan orang tua korban, Muchsin dan Khusnul Fikhiyah akan ke Malang dan mengklarifikasi perkara tersebut ke ITN. Sebelumnya, pejabat ITN Malang sempat dua kali menemui keluarga korban. Mereka meyakinkan keluarga jika tak terjadi kekerasan dalam kegiatan kemah tersebut.

Sebarkan !