KontraS Temukan Bukti Kekerasan Perpeloncoan ITN

MALANG – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya menemukan bukti terjadinya kekerasan dalam kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) mahasiswa Jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Kekerasan itu terjadi berulang-ulang dan dialami seluruh peserta hingga menewaskan Fikri Dolasmantya Surya.

“Kita sudah meminta keterangan belasan saksi,” kata Koordinator Kontras Surabaya, Andy Irfan Juanedy, Jumat, 12 Desember 2013. Dalam menelusuri dugaan tindak kekerasan ini Kontras melakukan investigasi dan membentuk tim khusus. Mereka mengumpulkan alat bukti dan keterangan dari para saksi yang mengetahui peristiwa kekerasan di Gua Cina, Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, itu.

Tim dari Kontras telah menemui belasan mahasiswa baru yang mengikuti kemah. Dari belasan keterangan saksi itu, Kontras menyimpulkan bahwa ada kesengajaan tindak kekerasan yang dilakukan panitia kepada para peserta kemah. Bahkan mahasiswa senior nonpanitia juga ikut-ikutan melakukan kekerasan.

Kegiatan kemah tersebut, kata Andy, dibuat layaknya program semimiliter. Tapi, program tidak terencana, tidak terukur, dan tidak memiliki prosedur operasional standar yang jelas. “Wajar kalau menimbulkan korban jiwa, karena caranya ngawur,” katanya.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono melalui pesan singkat menyatakan penanganan perkara tersebut akan diteruskan. Sebagai langkah awal, polisi akan memanggil saksi tambahan. Sebelumnya, polisi telah meminta keterangan tujuh mahasiswa ITN yang menjadi panitia kemah. “Masih butuh saksi tambahan,” katanya.

Penyidik kepolisian, katanya, juga tengah mengumpulkan bukti dan petunjuk. Namun, Unggung belum bersedia menyebutkan bukti dan petunjuk yang terkumpul karena khawatir menganggu proses penyelidikan. Unggung berharap keluarga korban mengizinkan petugas melakukan otopsi atau bedah mayat untuk mengetahui penyebab kematian Fikri.

Sebarkan !